CILEGONSATU.ID – Aksi unjuk rasa di Pertamina Tanjung Gerem diwarnai penolakan, Jumat, 7 Maret 2025.
Aksi unjuk rasa di Pertamina Tanjung Gerem diketahui diinisiasi oleh PPMC atau Persatuan Perjuangan Masyarakat Cilegon itu mendapatkan penolakan dari oknum yang tidak diketahui asal usulnya.
Dalam aksi yang berlangsung tertib dan mendapatkan pengawalan dari pihak Kepolisian itu, tiba tiba diwarnai penolakan oleh seseorang berbadan gempal.
Orang Tidak Dikenal Tantang Pendemo Untuk Duel
Tidak diketahui darimana asal usul pria berkaos hitam dengan jaket denim berwarna biru muda, sepatu cokelat muda, dan celana biru dongker.
Dalam video berdurasi tiga menit empat puluh tujuh detik, pria tersebut terlihat datang menghampiri para pendemo dan memaksa pendemo untuk menghentikan aksinya.
Tidak berselang lama, pendemo yang lain terlihat mencoba menenangkan pria tersebut sambil menjelaskan maksud dan tujuan aksi yang dilakukan.
Namun, pria tersebut menyambut para pendemo dengan tidak ramah dan mendorong salah satu peserta demo dan hampir memancing emosi peserta aksi.
Orang Tidak Dikenal Bikin Rusuh, Polisi Langsung Ambil Tindakan
Beruntung pihak Kepolisian cepat melerai insiden tersebut dan pria tak dikenal yang menolak aksi unjuk rasa akhirnya mundur ke belakang.
Tidak sampai disitu, pria yang diduga oknum dan sengaja dilepas untuk memancing kericuhan itu kemudian melepas jaketnya dan menantang duel para pendemo.
Menanggapi hal itu, Ketua PPMC Ali Juman mengatakan, pihaknya sedang mencari informasi terkait pria yang tidak diketahui identitasnya itu dan akan menggelar demo jilid dua mengutuk keras para pelaku mega korupsi di PT Pertamina Patra Niaga.
“Kami menggelar unjuk rasa sesuai aturan dan undang undang yang berlaku yakni undang undang nomor 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum. Jadi kami rasa tidak ada yang salah untuk apa yang kami lakukan hari ini,” jelasnya.
Ali menambahkan bahwa unjuk rasa yang digelar merupakan bentuk kemarahan masyarakat atas adanya tindak pidana korupsi di tubuh Pertamina.
Tidak hanya merugikan negara, namun perilaku korupsi yang dilakukan juga berdampak langsung pada masyarakat.
Untuk itu pihaknya mendesak Kejaksaan Agung untuk segera mengusut tuntas dan menangkap dalang di balik Mega Korupsi Pertamina yang ditaksir merugikan Negara hingga 1000 Triliun. (Red)