CILEGONSATU.ID – Sejumlah elemen masyarakat mewakili masyarakat Kota Cilegon melakukan audiensi dengan perwakilan PT Chandra Asri Petrochemical untuk meminta klarifikasi terkait adanya kejadian pembakaran gas di flare stack yang diduga menyebabkan pencemaran polusi dan menimbulkan bau tidak sedap.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua LSM Gappura Banten Husen Saidan menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa yang terjadi.
Ia mengatakan, tidak alergi dengan sejumlah investasi yang ada di Kota Cilegon namun dalam hal ini meminta secara tegas agar PT CAP bisa memberikan klarifikasi yang tepat dan bisa memberikan tanggungjawabnya secara tuntas terhadap warga yang terdampak.
Menanggapi hal itu, perwakilan PT CAP Endang Suryanto selaku Humas menyebut bahwa hal itu merupakan musibah.
Ia menambahkan bahwa apa yang terhirup tidak berbahaya dan tidak menimbulkan kematian.
“Cuma kalau dihirup akan mual dan pusing,” jelasnya.
Apa yang diungkapkan oleh Humas PT CAP menyulut emosi sejumlah elemen masyarakat yang hadir.
Bahkan Julie Tresno Adji yang hadir pada pertemuan tersebut meluapkan emosinya dengan menggebrak meja.
“Ini kelalaian bukan musibah. Kalau gak bahaya kenapa dilarikan ke klinik atau puskesmas. Siapa yang bisa memastikan bahaya atau tidak sementara anda selaku Humas bukan ahlinya,” kata Julie dengan nada keras.
Sementara itu, pasca terjadinya pencemaran udara di sejumlah wilayah Kota Cilegon yang diduga berasal dari PT Chandra Asri Petrochemical (CAP), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon mengeluarkan press release melalui akun instagram @pemkotcilegon.
Dalam keterangan tersebut DLH menyebutkan adanya kebocoran pada pipa HC di Chandra Asri. (Red)