CILEGONSATU.ID – Warga Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon tegas menolak rencana pembuangan sampah dari Kabupaten Serang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung, Cilegon.
Penolakan itu tegas disampaikan Ali Syarif, salah seorang warga Lingkungan Curug, Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon, yang rumahnya hanya berjarak kurang lebih 500 meter dari TPSA Bagendung.
Ali mengatakan, dirinya menolak rencana Pemkot Cilegon melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) yang akan menerima sampah dari wilayah Kabupaten Serang ke TPSA Bagendung.
Hal tersebut, lanjut Ali, karena sampah itu merupakan sumber berbagai penyakit yang akan berdampak kepada masyarakat yang tinggal di sekitar TPSA.
“Cilowong aja nolak, dan persoalan sampah di kota cilegon saja belum dapat di selesaikan sepenuhnya, sehingga ngapain harus tampung sampah dari wilayah luar,” kata pria yang akrab disapa ustadz Ali kepada wartawan, Sabtu (17/9/2022).
Ali mengaku dirinya tegas menolak sampah dari Kabupaten Serang itu ke TPSA Bagendung meski Pemkot Cilegon dan Pemkab Serang nantinya menyepakati kerjasama tersebut.
Walaupun diberi iming-iming kompensasi bagi warga dan rencana pembangunan pusat pelayanan kesehatan di lingkungannya, Ali tetap tak setuju dengan rencana tersebut.
“Persoalan sampah di bagendung ini bukan hanya masalah warga terdekat saja, melainkan masalah bagi seluruh warga kelurahan Bagendung,” ujarnya.
Meski Pemkot Cilegon nantinya akan mendapat keuntungan berupa retribusi dari pembuangan sampah dari wilayah Kabupaten Serang tersebut, Ali tetap tegas menolak.
“Ini bukan persoalan kompensasi, toh selama puluhan tahun ini saat tanah orang tua kami ke urug sampah, apa kita minta ganti rugi?. Dan saat kebakaran kemarin apa kami juga menuntut kompensasi?. kami hanya meminta TPSA bisa memenuhi standar safety jika terjadi kebakaran, tapi itu sampai saat ini nihil,” tuturnya.
Untuk itu, Ali meminta agar DLHK Cilegon dapat menghentikan kerjasama penampungan sampah tersebut.
“Saya secara pribadi menolak rencana kerjasama tersebut, dan meminta DLH agar lebih fokus mengurus (persoalan) sampah di Cilegon,” pungkasnya. (Red)