CILEGONSATU.ID – Sebuah pertunjukan seni bertajuk “Ekspresi Tubuh Tumbuh” digelar pada Rabu, 30 Oktober 2025 di Rumah Dinas Wali Kota Cilegon. Acara ini merupakan kolaborasi antara Sekolah Khusus (SKH) YPPLB Al-Kautsar dengan Padepokan Duta Seni KS, di bawah arahan seniman Mohamad Adi Kurniadi, S.Sn.

Mengusung semangat inklusivitas, pertunjukan ini mengajak masyarakat untuk melihat keberagaman tubuh manusia sebagai kekuatan, bukan perbedaan. “Keberagaman bukan alasan untuk dibedakan, tapi alasan untuk diberi ruang setara, termasuk di atas panggung,” demikian pesan utama yang diangkat dalam karya ini.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, antara lain Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Bank BJB, BPOS, Krakatau Posco, serta sejumlah komunitas seni dan budaya di Cilegon.

“Setiap tubuh punya cara sendiri untuk tumbuh dan mengekspresikan diri,” tulis Adi Moehamad atau yang akrab disapa Bono.

Melalui karya ini, ia berharap masyarakat semakin memahami bahwa ekspresi seni tidak mengenal batas fisik, dan setiap individu memiliki potensi untuk tumbuh bersama dalam keberagaman.

“Tubuh adalah bahasa yang paling jujur. Melalui karya ini, kita ingin mengingatkan bahwa keindahan lahir dari keberagaman, bukan keseragaman. Sebab ruang ekspresi tidak semestinya hanya milik yang sempurna, tetapi juga bagi mereka yang sedang tumbuh dan belajar,” ujarnya.

Tubuh Tumbuh, lanjutnya, menjadi ajakan untuk melihat seni sebagai cermin keberpihakan, bahwa setiap tubuh, sekecil apa pun geraknya, layak untuk diakui dan diberi ruang.

Sementara itu, Ketua Pelaksana, Khoirul Rohman atau yang akrab disapa Enjang menyampaikan “Ekspresi Tubuh Tumbuh” bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan ruang inklusif yang menumbuhkan kesetaraan dan kolaborasi.

“Kita ingin menunjukkan bahwa kegiatan ini menjadi rumah setara bagi semua kalangan. Anak-anak, remaja, dan pelaku seni, untuk mengekspresikan diri tanpa batas,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor, antara pegiat seni, pemerintahan, industri, dan media budaya.

“Maksudnya, agar seni tidak berdiri sendiri, tapi menjadi gerakan kolektif yang melibatkan banyak pihak dalam membangun ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan,” tutupnya.

Pertunjukan “Ekspresi Tubuh Tumbuh” diharapkan menjadi momentum reflektif bagi dunia pendidikan, seni, dan kebudayaan Kota Cilegon dalam menciptakan ruang yang ramah dan setara bagi semua. (Forward)