CILEGONSATU.ID – Di tangan Rafiudin Bani alias Jenggo, limbah logam tak lagi sekadar rongsokan. Pemilik Jenggo Art di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Cilegon, itu berhasil menyulap baut, mur, hingga sisa elektroda las menjadi karya seni bernilai tinggi.

Miniatur motor, pesawat, gitar, hingga figur manusia tercipta dari bengkel kecil miliknya. Detailnya rumit, bahkan sebagian butuh waktu berhari-hari untuk diselesaikan.

“Daripada dijual kiloan, saya olah jadi karya. Imajinasi saya jadi tersalurkan,” kata Jenggo saat ditemui, Senin (25/8/2025).

Perjalanan kreatif Jenggo dimulai sejak awal 2000-an. Ia sempat membentuk komunitas DEBUS Collection dan mendirikan BENKLE Art. Baru pada 2025, ia menemukan passion baru lewat seni berbahan limbah logam.

Menurut Jenggo, bentuk binatang menjadi karya yang paling menantang karena membutuhkan ketelitian ekstra. “Kalau yang simpel bisa sehari selesai, tapi yang rumit bisa beberapa hari,” jelasnya.

Baginya, seni bukan hanya hobi, melainkan sarana edukasi. Ia berharap anak muda di Cilegon bisa ikut mengembangkan kreativitas dari barang bekas.

“Anak-anak sekarang dunianya sudah berbeda, tapi tetap bisa berinovasi. Minimal anak saya atau ponakan bisa meneruskan,” ujarnya.

Meski sebagian besar masih sebatas hobi, Jenggo tidak menutup diri jika ada pesanan dari masyarakat maupun instansi. Baginya, setiap karya punya nilai lebih dibanding sekadar tumpukan logam.

“Kalau ada yang pesan, insyaAllah bisa saya buatkan,” katanya.

Jenggo pun berharap dukungan pemerintah agar karya seni dari limbah logam bisa berkembang dan masuk ranah edukasi formal.

“Kalau bisa difasilitasi, misalnya lewat BLK atau pelatihan, pemuda Cilegon bisa lebih kreatif dan punya kebanggaan di Kota Baja,” pungkasnya. (red)